Subjek
- #Hiu Terancam Punah
- #Regulasi Perikanan Hiu
- #Penangkapan Berlebihan Hiu
- #Spesies Terancam Punah
- #Hiu Putih Besar
Dibuat: 2024-01-22
Dibuat: 2024-01-22 10:54
IUCN
Saat musim panas tiba, selalu ada film yang dirilis. Film yang bertemakan thriller tentang orang-orang yang sedang berlibur di laut dan bertemu dengan hiu. Film hiu yang terkenal seperti “Jaws”, “47 Meters Down”, “The Meg”, dan masih banyak lagi film tentang bertahan hidup dari serangan hiu yang sering dirilis.
Namun, film dan kenyataan berbeda. Dalam film, hiu yang menyerang manusia, tetapi di dunia nyata, manusia yang menyerang hiu. Tahukah Anda?
By Terry Goss, CC BY 2.5, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=1561215
Hiu putih besar terdaftar dalam daftar spesies terancam punah ‘Red List’ dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) dengan status Rentan (VU). Artinya, kemungkinan hiu putih besar akan punah dalam beberapa tahun ke depan. Populasi hiu putih besar di seluruh dunia dilaporkan menurun. Bagaimana predator laut yang dikenal sebagai hiu putih besar bisa menjadi hewan yang terancam punah?
Sebenarnya, citra ‘predator puncak’ yang diberikan oleh film sangat berpengaruh terhadap status hiu putih besar sebagai hewan yang terancam punah. Citra negatif yang melekat pada hiu putih besar membuat manusia mulai menjadikan hiu putih besar sebagai target olahraga memancing dan perdagangan. Penangkapan hiu putih besar secara berlebihan pun terjadi. Perdagangan sirip, kulit, rahang, dan gigi hiu putih besar juga sering terjadi. Sutradara film “Jaws”, Steven Spielberg, menyatakan penyesalannya dalam sebuah wawancara karena film “Jaws” telah menyebabkan penurunan populasi hiu. Ia mengatakan bahwa karena hiu digambarkan sebagai pembunuh manusia di film, orang-orang tidak merasa bersalah ketika memburu hiu secara sembarangan. Padahal, kemungkinan manusia meninggal karena serangan hiu sangat kecil.
By harmon from austin, tx, usa - shark fin soupUploaded by Caspian blue, CC BY-SA 2.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=6516538
Selain itu, praktik memotong sirip hiu untuk sup sirip hiu juga menjadi masalah. Ini adalah contoh nyata bagaimana keserakahan manusia mengakibatkan hilangnya nyawa hewan. Untuk mencegah tragedi ini, beberapa daerah seperti New York dan Cina telah menghapus sup sirip hiu dari daftar menu restoran.
Pada tahun 2022, seorang influencer di Cina mengunggah video dirinya memasak dan memakan hiu putih besar, yang menyebabkan kontroversi. Influencer tersebut akhirnya didenda sekitar 22,7 juta rupiah.
IUCN
Habitat hiu juga mengalami perubahan. Pemanasan global menyebabkan suhu permukaan laut meningkat, sehingga hiu putih besar muncul di lautan yang tidak biasa. Hiu putih besar hidup di air hangat, dan peningkatan suhu laut membuat mereka muncul di lautan yang sebelumnya tidak pernah mereka kunjungi. Dalam beberapa tahun terakhir, hiu putih besar sering terlihat di pantai-pantai di Korea Selatan.
Tidak hanya hiu putih besar, tetapi spesies hiu lainnya juga terancam punah. Sekitar 350 spesies hiu, termasuk hiu martil, hiu macan, dan hiu biru, dinyatakan sebagai spesies yang terancam punah.
Untuk mencegah penurunan populasi hiu, pada tahun 2023, Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Flora dan Fauna Liar yang Terancam Punah (CITES) melarang dan membatasi perdagangan internasional 54 spesies hiu. Dengan demikian, negara-negara anggota harus mendapatkan izin untuk melakukan perdagangan hiu. Semoga tidak ada lagi hiu yang menjadi korban keserakahan manusia.
Komentar0