Subjek
- #Penyebab Kepunahan Cheetah
- #Aktivitas Perlindungan Cheetah
- #Cheetah adalah Spesies Terancam Punah
- #Spesies Terancam Punah
- #Cheetah
Dibuat: 2024-01-31
Dibuat: 2024-01-31 12:10
Tahukah Anda bahwa cheetah, hewan tercepat di dunia, merupakan spesies yang terancam punah?
IUCN
Cheetah, yang sebagian besar hidup di padang rumput Afrika dan Timur Tengah, kini hanya tersisa sekitar 6.500 ekor di seluruh dunia dan terancam punah. IUCN (International Union for Conservation of Nature) telah mengklasifikasikan cheetah sebagai Rentan (VU), yang berarti spesies ini berisiko tinggi mengalami kepunahan di alam liar dalam beberapa bulan atau tahun mendatang.
IUCN
Cheetah adalah hewan yang tidak menetap di satu tempat dan cenderung menjelajahi wilayah yang luas. Karena itulah, cheetah sering ditemukan di luar kawasan konservasi. Ketika cheetah keluar dari kawasan konservasi, kemungkinan mereka berinteraksi dengan manusia menjadi lebih besar. Manusia cenderung merasa terancam hanya dengan kehadiran cheetah, yang merupakan hewan karnivora. Selain itu, cheetah juga sering memangsa ternak, sehingga banyak orang yang memburu cheetah. Seiring dengan semakin kaburnya batas antara habitat cheetah dan pemukiman manusia, habitat cheetah semakin menyusut.
WWF UK Facebook Resmi
Penangkapan anak cheetah secara sembarangan juga memperparah krisis kepunahan cheetah. Anak cheetah yang diperdagangkan seharga US$ 10.000 per ekor menjadi incaran para pemburu liar. Diperkirakan lebih dari 300 anak cheetah diperdagangkan secara ilegal setiap tahunnya. Hilangnya populasi anak cheetah akan mempercepat kepunahan spesies ini.
IUCN
Para ahli juga menyebutkan bahwa penurunan populasi cheetah disebabkan oleh fenomena bottleneck genetik akibat penyusutan habitat. Bottleneck genetik adalah fenomena hilangnya keragaman genetik akibat penurunan populasi yang drastis. Hilangnya keragaman genetik membuat cheetah rentan terhadap penyakit dan meningkatkan risiko kepunahan. Untuk meningkatkan keragaman genetik cheetah, kebun binatang sering melakukan pertukaran hewan. Sebagai contoh, pada tahun 2021, sebuah kebun binatang di Jepang pernah memberikan 2 ekor cheetah kepada kebun binatang di Korea.
Cheetah Conservation Fund, foto oleh Suzi Eszterhas
Cheetah Conservation Fund (CCF) telah melakukan berbagai upaya untuk melindungi cheetah, seperti melakukan restorasi habitat, menjalankan program sukarelawan, dan program anjing penjaga ternak. Program anjing penjaga ternak yang bertujuan untuk mencegah konflik antara cheetah dan manusia akibat serangan cheetah terhadap ternak diperkirakan akan sangat efektif. Selain itu, CCF juga mengoperasikan pusat rehabilitasi untuk merawat cheetah yang terluka dan diselamatkan dari perdagangan ilegal, serta bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim (MoECC) untuk mencegah perdagangan ilegal.
Organisasi nirlaba pelestari satwa liar, WildTrack, bekerja sama dengan perusahaan analisis AI SAS untuk meneliti populasi cheetah. Mereka menggunakan teknik yang disebut 'Footprint Identification Technique (FIT)', yang memanfaatkan metode crowdsourcing dengan meminta masyarakat untuk berbagi foto jejak hewan melalui platform daring. Dengan cara ini, mereka dapat memantau aktivitas cheetah tanpa mengganggu satwa tersebut.
Semoga upaya-upaya pelestarian cheetah ini terus berlanjut sehingga cheetah tidak lagi menghadapi ancaman kepunahan.
Komentar0